bismillahirrahmanirrahim
Baru usai membaca sebuah artikel yg ditulis oleh Ameen Misran di langitilahi.com.. Artikel itu membuat saya sedikit tersentak dan menyedari kekhilafan diri.. Petikan ini yg paling mencengkam hati saya..
"So shirk; the king of all sins, the most expensive sin has also its empire in the practices of love. How can this happen? Easily said, two persons are madly in love, when are performing solah, who will they remember most, Allah or their couple? By feeling a love greater than Allah's love or in other sense, remembering other than Allah when is the specific time we are supposed to remember Him is shirk"
Hal ini membuatkan saya terfikir, cukupkah sekadar kita mampu menghalangi diri dari terlibat dengan sebuah hubungan percintaan?? Isu sebenar yg lebih utama untuk difikirkan adalah adakah kita mampu memerdekakan diri dari memikirkan seseorang yg tidak sewajarnya. Ya saya akui itu adalah fitrah manusia untuk menikmati cinta. Tetapi bukan kah ada cinta yang Maha Agung untuk kta fikirkan, untuk kita nikmati..
Sungguh saya merasa bertambah daif apabila menghayati artikel ini. Selama ini saya cuba menghalangi diri dari terlibat dengan sebuah perhubungan, tetapi sebenarnya usaha saya adalah sia2 kerana hakikatnya saya tidak berusaha bersungguh2 untuk membebaskan diri dan hati saya dari perasaan yg tidak sewajarnya..
Mungkin hal ini yg perlu dimuhasabahkan.
Kita sering mengucapkan yang kita sayang dan cinta kepada Allah
tetapi sejauh mana kita jujur dengan ucapan kita itu.
Adakah Allah yg kita fikirkan dalam setiap tindak tanduk kita.
Atau kita sekadar kenal Allah tetapi sebenarnya kita tidak pernah cuba untuk menghayati siapa Dia...
wallahualam
"So shirk; the king of all sins, the most expensive sin has also its empire in the practices of love. How can this happen? Easily said, two persons are madly in love, when are performing solah, who will they remember most, Allah or their couple? By feeling a love greater than Allah's love or in other sense, remembering other than Allah when is the specific time we are supposed to remember Him is shirk"
Hal ini membuatkan saya terfikir, cukupkah sekadar kita mampu menghalangi diri dari terlibat dengan sebuah hubungan percintaan?? Isu sebenar yg lebih utama untuk difikirkan adalah adakah kita mampu memerdekakan diri dari memikirkan seseorang yg tidak sewajarnya. Ya saya akui itu adalah fitrah manusia untuk menikmati cinta. Tetapi bukan kah ada cinta yang Maha Agung untuk kta fikirkan, untuk kita nikmati..
Sungguh saya merasa bertambah daif apabila menghayati artikel ini. Selama ini saya cuba menghalangi diri dari terlibat dengan sebuah perhubungan, tetapi sebenarnya usaha saya adalah sia2 kerana hakikatnya saya tidak berusaha bersungguh2 untuk membebaskan diri dan hati saya dari perasaan yg tidak sewajarnya..
Mungkin hal ini yg perlu dimuhasabahkan.
Kita sering mengucapkan yang kita sayang dan cinta kepada Allah
tetapi sejauh mana kita jujur dengan ucapan kita itu.
Adakah Allah yg kita fikirkan dalam setiap tindak tanduk kita.
Atau kita sekadar kenal Allah tetapi sebenarnya kita tidak pernah cuba untuk menghayati siapa Dia...
wallahualam
No comments:
Post a Comment